Skip to main content

Survey Meter

8 Maret 2018
Saya terpilih menjadi salah satu peserta yang terlibat dalam penelitian yang dilakukan oleh SurveyMETER terkait Studi Demensia Alzheimer di Provinsi Bali. Terpilihnya saya sebagai peserta juga tidak luput dari undangan yang diberikan oleh dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana kepada saya agar bersedia bergabung dan membantu menjadi tim peneliti di SurveyMETER.

11 s/d 15 Maret 2018 (Training)
Saya dan peserta lain yang terpilih dalam penelitian ini mengikuti kegiatan pelatihan sebelum penelitian dilapangan di lakukan, hal ini merupakan salah satu persiapan yang dilakukan untuk memberikan pemahaman dan konsep dari dilaksanakannya penelitian ini.

18 Maret 2018
Semua peneliti menuju ke Wilayah Pencacahan masing-masing dan didampingi oleh Supervisor yang akan memandu dan memimpin penelitian ini. Setiap tim terdiri dari 1 Supervisor dan 2 Enumerator (Pewawancara) yang akan mencari responden di berbagai wilayah yang telah terdata.

Penelitian berlangsung selama kurang lebih 1 bulan lamanya. Penelitian ini dilakukan di 8 Kabupaten dan 1 Kota di Provinsi Bali dengan jumlah desa yang di ambil per wilayah yaitu sebanyak 13 Desa/Kelurahan dengan total semuanya sebanyak 117 desa/kelurahan.

Tugas yang saya dan tim lakukan adalah mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner dengan pemrograman khusus dikomputer, setelah semua data selesai terkumpulkan maka tahap selanjutnya adalah melakukan cleaning data yang di bantu oleh staff pilihan (supervisor) yang memiliki kemampuan penguasaan program clening data dan pemahaman substansi kuesioner yang baik.

Pesan dan Kesan :
Kegiatan penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga untuk saya, karena saya bisa mendapatkan pemahaman tentang pentingnya komunikasi yang baik antar sesama anggota tim sehingga kegiatan penelitian ini bisa berjalan dengan lancar, selain itu komunikasi dengan responden di penelitian ini juga menjadi hal yang penting karena dengan komunikasi yang tulus dengan responden maka akan terjalin hubungan dua arah yang saling menguntungkan antara saya sebagai peneliti dan responden sebagai sumber informasi.

Saya juga memahami bahwa tidak segala hal dilapangan itu bisa berjalan sesuai dengan rencana, dari setiap desa kami harus mendapatkan minimal 2-3 rumah tangga yang bersedia di wawancarai, dalam 1 rumah tangga terdapat kira-kira 4 orang yang harus kita wawancarai dimana durasi paling cepat dari setiap wawancara adalah 1,5 jam per orang dan paling lama adalah 3 jam per orang, itu tergantung cara responden memahami setiap pertanyaan yang saya berikan. Terkadang yang menjadi kesulitan disini adalah masih adanya penolakkan dari masyarakat yang ragu dan waspada terhadap kami yang sedang melakukan tugas penelitian, meskipun kami berusaha menjelaskan dan memberikan surat tugas serta ijin dari desa masih tetap ada beberapa rumah tangga yang terpilih menjadi sampel enggan untuk di wawancarai, solusi yang kami lakukan adalah dengan mengajak perangkat desa untuk bertemu dan menemani kami dalam wawancara sehingga responden bersedia lebih terbuka kepada kami karena kami bisa diopercaya bahwa kami disini datang dengan tujuan yang baik dan tulus untuk melaksanakan penelitian.

Mas Acong (Nugraha) - Nina Murtina - Saya
Tim H yang bertugas di Kabupaten Buleleng

Comments

Popular posts from this blog

Aku takut

Kenapa rasa tertarikku padamu, selalu dibarengi dengan rasa ingin pergiku darimu? Ku pikir aku siap membuka diriku, ternyata aku memang tidak pernah siap untuk siapapun. Aku ingin pergi... menyendiri untuk menyelami rasa ini kembali pada kekosongan kembali pada tepian diriku yang tak pernah tersentuh aku takut mulai menggantungkan diriku padamu aku takut rasa ini menguasaiku aku takut kamu menjadi sangat berarti bagiku aku takut aku akan menyakitimu aku tidak tahan lagi aku ingin menghilang ijinkan aku mengambil jarak hanya sejenak aku mohon aku takut sampai kapan? entahlah setidaknya hingga aku mampu berdamai dengan diriku mengalahkan diriku mengalahkan egoku mengalahkan bagian terburuk dari diriku percayalah rasa takutku mungkin menutupi rasaku padamu tapi rasa itu tetap hanya untukmu setidaknya itu akan tetap ada hingga aku lupa bahwa aku pernah menyimpannya

Learning python from scratch

Hi, I'm back! Today I am excited to learn the Python programming language. I learned it self-taught and saw everything on the internet. To be honest, getting started by yourself is very difficult. Without curiosity and a high desire to learn, it might take a long time to really get started seriously. Why I want to learn python? that's because I want to be a data scientist who understands a lot of things about big data and everything about how to manage and analyze data on a program basis. I am currently worried that the spirit of learning does not last long and stops halfway. Because of the many things that I want to learn and master, I always end up in the middle of a journey like that. But now I have marked today as the beginning of that change. I will study as far as I can and master this programming language by continuing to practice every day. There are several things I want to be able to learn until the end of this year, including: 1. Python 2. Mysql after I successfully...

iPad Baru telah tiba

 Hari ini jadi hari yang sangat membahagiakan sekaligus hari yang penuh dengan tantangan. Saya mendapatkan iPad saya dengan menggunakan sisa uang yang saya miliki di dalam tabungan saya sekaligus dengan meminjam sebagaian dana untuk pembelian dari uang milik kekasih saya Malini. Ini menyenangkan karena akhirnya saya memiliki iPad yang sangat saya damba-dambakan, namun di satu sisi saya merasa memiliki tantangan untuk membayar setiap rupiah yang saya dan kekasih saya keluarkan untuk bisa mendapatkan Return Of Investment dari iPad yang saya beli ini. Saya merasa bahwa untuk menjadi produktif diperlukan sebuah tantangan, dan setiap tantangan tidak akan bisa di hadapi jika kita selalu terdistraksi dan tidak bisa fokus dengan apa yang ingin kita capai dan tuju. Pembelian iPad ini digunakan untuk mendukung kegiatan belajar dan juga aktivitas saya agar menjadi lebih produktif setelah saya meninggalkan satu-satunya alat yang saya gunakan untuk bekerja di Jakarta yaitu PC saya. Dengan adany...