Kenapa rasa tertarikku padamu, selalu dibarengi dengan rasa ingin pergiku darimu?
Ku pikir aku siap membuka diriku, ternyata aku memang tidak pernah siap untuk siapapun.
Aku ingin pergi...
menyendiri untuk menyelami rasa ini
kembali pada kekosongan
kembali pada tepian diriku yang tak pernah tersentuh
aku takut mulai menggantungkan diriku padamu
aku takut rasa ini menguasaiku
aku takut kamu menjadi sangat berarti bagiku
aku takut aku akan menyakitimu
aku tidak tahan lagi
aku ingin menghilang
ijinkan aku mengambil jarak
hanya sejenak
aku mohon
aku takut
sampai kapan?
entahlah
setidaknya hingga aku mampu berdamai dengan diriku
mengalahkan diriku
mengalahkan egoku
mengalahkan bagian terburuk dari diriku
percayalah
rasa takutku mungkin menutupi rasaku padamu
tapi rasa itu tetap hanya untukmu
setidaknya itu akan tetap ada
hingga aku lupa bahwa aku pernah menyimpannya
"Akhirnya pekerjaan gua selesai hari ini." Aku berbicara lega dari balik meja kerja. "Lu masih kerja sal?" Aku mencoba menggoda rekan kerja yang ada disebelahku. "Dikit lagi selese." Faisal membalasnya Waktu telah menunjukkan pukul 19.40 dan sudah waktunya aku membereskan semua barang-barang di atas meja kerjaku dan bersiap untuk pulang. Aku merapikan botol minuman milikku dan mengembalikan gelas minuman ke tempat perabotan kotor. Saat aku hendak mengangkat tasku dan bersiap untuk pulang, tiba-tiba terdengar suara dani yang mencoba membuatku untuk tinggal lebih lama dikantor. "eh eh eh eh... mau kemana lu? baru jam tujuh juga udah mau balik aja, jangan lemah gitulah." Dani mencoba menggodaku agar aku tidak pulang lebih cepat. "pengen balik cepet gue." Jawabku. "ayolah kita main beberapa game dulu, sebelom pulang, juga besok libur." Ajak Dani. Aku rasa tidak masalah untuk tinggal lebih lama dikantor ...
Comments
Post a Comment