Skip to main content

Pandemi Novel Coronavirus di Indonesia

Pamulang, 21 maret 2020.
Indonesia dan berbagai Negara di belahan dunia sedang mengalami krisis yang diakibatkan oleh Novel Coronavirus (Covid-19). Ribuan kasus telah dilaporkan dan di Indonesia hingga artikel ini ditulis sudah menyentuh 450 kasus dengan kematian mencapai 38 orang dan yang berhasil sembuh sebanyak 20 orang.
Ada perasaan cemas yang gua rasain saat ini, apalagi virus ini dibeberapa kasus tidak memiliki gejala apapun sampai melakukan uji laboratorium. Namun sejujurnya dikeseharian jika dilihat keluar rumah, masyarakat masih ada yang berani bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Karena berfikir bahwa dengan masker dan handsanitizer sudah bisa menghindari mereka dari penyakit itu. Namun pada kenyataannya adalah Tidak Sama Sekali. Kita hanya tidak menyadari bahwa virus itu mungkin sudah masuk kedalam tubuh kita namun kita tidak menyadarinya karena tubuh kita tidak menunjukkan gejala apapun yang berkaitan dengan virus itu.
Gue sejak berangkat ke-Bali pada tanggal 1 Maret 2020 gue sudah mengalami kondisi tubuh yang tidak sehat. Batuk, dan pilek namun tidak disertai dengan demam. Sudah mengkonsumsi obat, namun hingga saat ini 21 maret 2020 kondisi sudah mulai membaik namun masih mengalami batuk-batuk kecil yang disertai dengan dahak, kemudian merasakan sedikit sakit saat menelan ludah namun masih bisa makan seperti biasa. Setiap persendian merasakan pegal yang gue pikir karena gue kecapekan aja. Gue berfikir, mungkin gue udah terinfeksi oleh Virus Corona entah dari siapa, karena saat bekerja gue bertemu banyak orang saat berada di stasiun keberangkatan (Sudimara) dan stasiun tujuan (Palmerah). Selain itu transaksi dengan menggunakan uang juga bisa menjadi salah satu pemicunya, karena uang gua curigai sebagai salah satu perantara penyakit ini.
Corona bisa ditularkan melalui udara, melalui liur, melalui benda yang disentuh oleh orang yang terkena virus ini, jadi banyak sekali kemungkinan yang terjadi. Namun gue enggan merasa takut, dan tetap menjaga mental gue dari ketakutan agar tidak mempengaruhi imunitas gue dan menyebabkan tubuh gue menjadi drop dan mudah terserang penyakit. Jadi hingga saat ini gue berfikir bahwa gue asih sehat dan tidak terinfeksi sama sekali.
Dengan kebijakkan Work From Home yang diberikan oleh kantor, ini sangat membantu gue untuk bisa terhindar dari orang dan melakukan isolasi diri dikamar rumah. Dengan diberlakukannya WFH sejak 21 maret kemarin, gue menghabiskan waktu di rumah mengerjakan pekerjaan kantor, menulis, menggambar dan berbagai hal lainnya yang bisa dilakukan saat memiliki banyak waktu luang seperti ini.
Dampak yang diberikan dari virus ini ke kehidupan gua adalah anjloknya Investasi Saham dan reksana yang gue miliki di salah satu sekuritas, kemudian tidak bisa bepergian kemana-mana karena diberlakukannya Social Distancing, kemudian berbagai kecemasan lain seperti rasa takut akan terinveksi, takut ternyata gua sudah terinfeksi virus itu dan menularkannya kepada orang lain, takut jika gue mengalami hal buruk jika sudah terjangkiti oleh virus itu. Intinya virus ini sangat mematikan, karena dapat membunuh kita semua, penyakit yang menyerang sistem pernafasan ini telah membunuh banyak orang di China, Amerika, Italia dan berbagai orang di belahan dunia lain.
Mari berdoa semoga Vaksin untuk virus ini segera ditemukan, dan pandemi yang menyerang kita ini bisa segera berakhir dan orang-orang serta perekonomian dunia dapat kembali bangkit untuk mensejahterakan seluruh umat manusia di Bumi.

Comments

Popular posts from this blog

New Relationship

Hi! gimana hari ini? Semoga semuanya baik sesuai dengan harapan dan asa yang terucap dalam setiap doa. Gua? gua hari ini baik kok. Pekerjaan yang lancar, hobi yang masih bisa dijalankan. Banyak yang bisa disyukuri setidaknya. Yah walaupun beberapa masalah memang tetap hadir, tapi gua rasa sekeras-kerasnya badai mengamuk, ia pasti akan reda dan berlalu juga. Hmmm... Jadi sebelumnya selamat dulu buat diri gua, yang akhirnya memutuskan untuk melabuhkan hati kepada seorang gadis cantik yang usianya lebih muda 1 tahun dari gua. Namanya? Namanya adalah Malini. Ya, that's my girlfriends. Kita cukup lancar menjalaninya akhir-akhir ini, meskipun masih belum bisa mengenal satu sama lain dengan lebih baik lagi, tapi gua selalu berusaha sebaik yang gua bisa agar semua ini bisa berjalan dengan lancar. Resiko sakit pasti ada, karena hubungan tanpa rasa sakit itu rasanya "bohong" sekali. But, at least gua mulai memikirkan tentang masa depan gua, dan memikirkan ingin menghabiskan sisa us

My Last Day on Shopee Indonesia

20 September 2022 becoming my last day working at Shopee as an employee. The Company need to take an efficiency policy for all employee. This resulted in as many 3 percent of employees being affected, including myself, who had worked for 3.7 years. Economic problems that occur globally have caused many companies to lay off all their employees, so that the company are able to survive in this unstable situation. Many things happen on my Jurney with Shopee. I met many people with carious backgrounds and shared many things in the work environtment. However, when the pandemic occured, many thing had changed, including the work environtment that began to be carried out remotely. I am grateful for the experience provided during my time working with Shopee. This layoff is a very valuable life lesson for me. I can't be too comfortable with what i have and have to keep fighting even harder to survive and achieve what I want.

iPad Baru telah tiba

 Hari ini jadi hari yang sangat membahagiakan sekaligus hari yang penuh dengan tantangan. Saya mendapatkan iPad saya dengan menggunakan sisa uang yang saya miliki di dalam tabungan saya sekaligus dengan meminjam sebagaian dana untuk pembelian dari uang milik kekasih saya Malini. Ini menyenangkan karena akhirnya saya memiliki iPad yang sangat saya damba-dambakan, namun di satu sisi saya merasa memiliki tantangan untuk membayar setiap rupiah yang saya dan kekasih saya keluarkan untuk bisa mendapatkan Return Of Investment dari iPad yang saya beli ini. Saya merasa bahwa untuk menjadi produktif diperlukan sebuah tantangan, dan setiap tantangan tidak akan bisa di hadapi jika kita selalu terdistraksi dan tidak bisa fokus dengan apa yang ingin kita capai dan tuju. Pembelian iPad ini digunakan untuk mendukung kegiatan belajar dan juga aktivitas saya agar menjadi lebih produktif setelah saya meninggalkan satu-satunya alat yang saya gunakan untuk bekerja di Jakarta yaitu PC saya. Dengan adanya iP