Tak usai kupandangi rupamu yang mempesona dunia maya seolah-olah memberiku kesempatan untuk menolehmu kapan saja berandai-andai "apakah mungkin, orang sepertiku mampu menyentuh sedikit hatimu?" menerka-nerka "Seperti apa sosok yang kau puja, dan apakah sebagian darinya ada pada diriku?" entahlah mengagumimu hanya itu yang kutahu dan hanya itu yang kubisa pengecut pengecut memang mendiskriminiasi diri, padahal jawabannya belum pasti memilih diam dan menghilang daripada maju dan berjuang memang benar musuh terbesar itu adalah diri sendiri jika ia semakin leluasa dan terbiasa aku khawatir rasa ini tak bisa kujaga kelak ia tumbuh menjadi cinta kelak ia juga tumbuh menjadi duka jika ini hanya tentang tersaikiti maka lebih baik aku tersakiti kini daripada aku tersakiti nanti