Tak usai kupandangi rupamu yang mempesona
dunia maya seolah-olah memberiku kesempatan
untuk menolehmu kapan saja
berandai-andai
"apakah mungkin, orang sepertiku mampu menyentuh sedikit hatimu?"
menerka-nerka
"Seperti apa sosok yang kau puja, dan apakah sebagian darinya ada pada diriku?"
entahlah
mengagumimu
hanya itu yang kutahu dan hanya itu yang kubisa
pengecut
pengecut memang
mendiskriminiasi diri, padahal jawabannya belum pasti
memilih diam dan menghilang
daripada maju dan berjuang
memang benar
musuh terbesar itu adalah diri sendiri
jika ia semakin leluasa dan terbiasa
aku khawatir rasa ini tak bisa kujaga
kelak ia tumbuh menjadi cinta
kelak ia juga tumbuh menjadi duka
jika ini hanya tentang tersaikiti
maka lebih baik aku tersakiti kini
daripada aku tersakiti nanti
Comments
Post a Comment