Skip to main content

Titik awal



menatap matamu bagaikan menatap garis di cakrawala.
begitu indah hingga kata tak lagi memiliki makna.
begitu tenang bagai desir yang menggetarkan air.
begitu nyaman bagai hangat yang mendekap dingin.
aku tidak tahu perasaan apa yang menusuk di hatiku.
kau bagaikan gravitasi yang menarikku dengan begitu kuatnya.

aku tidak mengerti cinta.
terkadang ia seperti memiliki jiwa.
dan terkadang ia seperti memiliki kehendak.
aku tidak mengerti tentang keinginan bahkan aksi-aksinya.
terkadang tanpa kusadari aku sudah terseret dan ikut terjebak bersamanya.

“…pabila cinta memanggilmu… ikutilah dia walau jalannya berliku-liku… Dan, pabila sayapnya merangkummu… pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu…” (Kahlil Gibran)

aku akan terus melangkahkan kaki.
mengejar sang waktu yang terus berjalan tanpa henti.
meski dimensi kita kini kian berjauhan.
kota kita kini menjadi sebuah batasan.
namun aku tahu, cinta selalu memiliki kisah.
meski terkadang ia menulis lirih.
namun tidak selalu berakhir sedih.
ini adalah titik awal.
sebuah perjalanan baru dengan kisah yang baru.

jatuh cinta memang terkadang melelahkan.
tapi jatuh cinta tidak pernah membosankan.
dan aku akhirnya sadar bahwa aku tidak pernah lelah dan bosan untuk jatuh cinta padamu.

gigi,
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(Sapardi Djoko Damono)

Comments

Popular posts from this blog

Aku takut

Kenapa rasa tertarikku padamu, selalu dibarengi dengan rasa ingin pergiku darimu? Ku pikir aku siap membuka diriku, ternyata aku memang tidak pernah siap untuk siapapun. Aku ingin pergi... menyendiri untuk menyelami rasa ini kembali pada kekosongan kembali pada tepian diriku yang tak pernah tersentuh aku takut mulai menggantungkan diriku padamu aku takut rasa ini menguasaiku aku takut kamu menjadi sangat berarti bagiku aku takut aku akan menyakitimu aku tidak tahan lagi aku ingin menghilang ijinkan aku mengambil jarak hanya sejenak aku mohon aku takut sampai kapan? entahlah setidaknya hingga aku mampu berdamai dengan diriku mengalahkan diriku mengalahkan egoku mengalahkan bagian terburuk dari diriku percayalah rasa takutku mungkin menutupi rasaku padamu tapi rasa itu tetap hanya untukmu setidaknya itu akan tetap ada hingga aku lupa bahwa aku pernah menyimpannya

Outing yang ke-4

The rainy season has arrived. Today, the 4th outing will be held with the KYC Shopeepay x Shopeepay Later division at Fogo Restaurant. After all the work in the office is complete, all teams are ready to depart for the outing location. Some of them depart by car, some are also using motorcycles, and some also ask for help to go together with their vehicles. The night was very wet because the road was raining. I was with my friend to go there using a motorcycle. But the bad thing happened so we got lost on the way when going to the restaurant. It is reasonable because none of us have ever been there, so we use smart phones to find the way there. When we think that the streets that we pass are the right path, it turns out the folder on the smart phone it makes us all lost in the grave, and the portal that should be our way out of the grave it turns closed and can not be skipped. So we had to turn the motor back and pass the residents housing to be faster until the destination. ...

Menyudahi hariku yang biasa

"Akhirnya pekerjaan gua selesai hari ini." Aku berbicara lega dari balik meja kerja. "Lu masih kerja sal?" Aku mencoba menggoda rekan kerja yang ada disebelahku. "Dikit lagi selese." Faisal membalasnya Waktu telah menunjukkan pukul 19.40 dan sudah waktunya aku membereskan semua barang-barang di atas meja kerjaku dan bersiap untuk pulang. Aku merapikan botol minuman milikku dan mengembalikan gelas minuman ke tempat perabotan kotor. Saat aku hendak mengangkat tasku dan bersiap untuk pulang, tiba-tiba terdengar suara dani yang mencoba membuatku untuk tinggal lebih lama dikantor. "eh eh eh eh... mau kemana lu? baru jam tujuh juga udah mau balik aja, jangan lemah gitulah." Dani mencoba menggodaku agar aku tidak pulang lebih cepat. "pengen balik cepet gue." Jawabku. "ayolah kita main beberapa game dulu, sebelom pulang, juga besok libur." Ajak Dani. Aku rasa tidak masalah untuk tinggal lebih lama dikantor ...