Skip to main content

Menyambut 2020 dengan sederhana


Malam ini adalah malam pergantian tahun. Intan adalah temen kampus waktu gue kuliah di Unud. Dia ngasih undangan ke gue untuk datang dan menghadiri acara tahun baru di rumahnya bersama dengan teman-teman yang juga merantau di Jakarta. Yang hadir di acara ini ada 5 orang, Gue, Wahata, Elsa, Rizal dan Intan (si pemilik rumah).

Malam itu malam di hari gue pulang kantor cuaca lagi gerimis menuju ke Transjakarta tujuan stasiun cawang, kemudian berangkat bersama. Mereka berdua turun di Bogor sedangkan Gue akan turun di stasiun Depok Baru dan bertemu dengan 2 teman-teman Gue yang lain. Elsa dan Rizal. Memang nama beberapa orang kebetulan sama tapi jelas ini adalah Rizal yang berbeda.

Gue akhirnya sampai di stasiun Depok baru, menunggu Rizal dan Elsa di salah pintu keluar stasiun. Kegiatan ini hanyalah kegiatan kecil-kecilan sehingga kami membagi tugas untuk siapa-siapa saja yang membeli kebutuhan untuk keperluan pesta. Jadi Gue berencana untuk membeli beberapa makanan dan minuman yang bisa diminum di Indomaret deket Stasiun.

Gue memberikan kabar kepada dua temen Gue lokasi untuk menunggu mereka. Rizal memberikan respon paling cepat, "Ini aku udah deket kak Navo, tungguin ya." begitu katanya dalam pesan singkat di Line. Gue berencana untuk melanjutkan perjalanan ke rumah Intan dengan menggunakan transportasi online, jadi kalau ada temannya enak bisa patungan untuk pergi bareng. Lalu di grup line Elsa juga memberikan pesan yang sama mereka sepertinya satu kereta. Tapi ternyata yang sampe duluan adalah Elsa. Jadi kami berdua nunggu dulu sampai si Rizal sampai di stasiun.

Akhirnya setelah beberapa menit Rizal sampai juga di stasiun Depok Baru.  Setelah kita bertiga kumpul, kita beli beberapa minuman dan cemilan yang akan di pake buat tahun baruan. Jadi yang Gue, Elsa dan Rizal beli ada kacang kulit, soda, ama mie samyang. Disini Rizal ngasih tau kekita kalau dia tidak berencana untu menginap. Gue kaget. Gue mencoba membujuknya untuk menginap. Gue menginap karena jarak rumah Gue di Tangerang dan Depok itu jauh banget. Jadi kalau dia ga nginep jadi kurang jumlah dan kurang seru, jadi gue bujuk dia mau nginep. Alasan dia engga nginep katanya dia kerja besok, jadi harus bangun pagi. Jadi gue bujuk kalau besok pagi akan kita bangunin dan akan kita anterin naik kendaraan yang ada dirumah Intan.

Lalu kita dapetkabar dari group Line Intan dan Wahata kebetulan lagi nyari kebutuhan buat malem tahun baruan juga diluar rumah naik mobil, jadi mereka berencana sekalian menjemput kita bertiga ke stasiun. Setelah kita semua berada di satu mobil, baru kita memulai kembali pencarian makanan dan minuman  untuk tahun baruan. Jadi kita berlima pergi ke swalayan dan mencari saos, kentang goreng, nugget dan beberapa cemilan lain untuk makanan tahun baruan. Gue berharap kita bisa dapet alkohol buat tahun baruan, tapi ternyata ga dapet dimana-mana. Gue agak sedikit kecewa sih karena ga ada alkohol.

Setelah semua kebutuhan sudah lengkap, kita langsung menuju kediaman intan untuk mempersiapkan makanan tahun baru. Jadi Gue, Elsa dan Intan mempersiapkan makanan untuk tahun baru, terus Rizal dan Wahata membantu apa yang bisa mereka bantu, misalnya nonton tv dan berbincang sama Atu (Ayahandanya Intan). Disini makanannya lumayan banyak, dan cukup untuk kami semua yang ada disana.

Tepat beberapa menit sebelum tahun baru, semua  makanan dan minuman sudah siap di atas karpet yang telah Intan sediakan. Pertama kita foto-foto dulu bareng-bareng. Habis itu gue pake time count untuk menghitung waktu mundur tahun baru.

"Selamat Tahun Baruuuu" Teriak gue ke semua orang yang ada diruangan.
Gue langsung bangun salaman sama Atu dan pelukkan sambil mengucapkan selamat tahun baru, kemudian semua secara serempak melakukan hal yang sama dan saling bersalaman menyambut tahun baru. Lalu kejutan tiba disini, ternyata Atu sudah mempersiapkan kembang api, terompet dan yang paling penting ternyata Atu punya beberapa botol Minuman Halus alias alkohol. Gue seneng bukan main, gue kira Atu suka minum ternyata tidak, karena semua minuman itu adalah hadiah. Jadi disini kita punya Baileys COffe, Captain Morgan, sama Wine . Tapi sebelum minum, kita semua keluar rumah untuk menyalakan kembang api dan meniup terompet.

Meski cuaca sedikit gerimis, kita tetep menghidupkan kembang api dan tiup terompet di depan jalanan rumah intan. Sederhana tapi kami semua sangat menikmatinya. Setelah beberapa saat selesai dan perut mulai lapar, akhirnya kami mulai memakan makanan yang telah kita siapkan tadi. Sambil menyantap makanan, kami para pria mulai memutar minuman alkoholnya juga. Jadi Gue, Rizal, Wahata dan Atu minum bareng-bareng. Ini pertama kali buat gue minum ama bapak temen gue dan itu seru banget. Setelah itu Atu mulai pamit untuk tidur dan gue melanjutkan minum bertiga, tapi tentu saja yang wanita engga mau diem aja nontonin kita dan akhirnya ikut minum sambil ngobrol dan bermain permainan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari Rizal mendahului untuk tidur lebih awal karena dia harus bekerja keesokkan harinya, satu jam kemudian para wanita mulai menuju ke kamar untuk tidur, dan akhirnya setelah tumbang gue dan wahata pergi menuju kamar juga untuk beristirahat. Gue bener-bener seneng karena bisa menghabiskan tahun baru dengan mereka semua. Kami semua sangat sibuk, sehingga setiap detik yang kami lewati itu sangatlah berharga.

Pagi tiba disambut dengan hujan deras, waktu menunjukkan pukul 6 pagi. Gue ga bisa buka mata gue karena pengaruh Minuman Halus dan karena masih ngantuk banget. Padahal gue ada janji buat nganter Rizal untuk kerja. Cuma bodo amat deh gue ngantuk. Ternyata Wahata bangun dan mau nganterin Rizal dengan mobilnya, cuma karena takut dia tidur dijalan, akhirnya Wahata maksa bangun juga. Rizal ga enak bangunin gue, karena gue senior kali ya, dia juga ga enak bangunin Wahata karena ga begitu deket. Tapi akhirnya Wahata bangun, dan Wahata juga bangunin gue. Singkat cerita berangkatlah kita menuju tempat kerja Rizal.

Nganter Rizal sudah selesai gue dan Wahata pulang ke rumah Intan lagi untuk lanjutin tidur. Kemudian gue bangun yang paling terakhir, gue bangun jam 11 siang dan itu dirumah orang, yaampun betapa malunya gue, tapi mau bagaimana lagi ini semua karena kondisi fisik akibat Minuman Halus. Kita semua sarapan. Oh ya disini keluarganya Intan itu bener-bener baik banget lho. Gak bohong, suasanya begitu hangat, baik, ramah. Bener-bener nyaman. Setelah selesai semua kegiatan, gue lihat berita kalau JADETABEK lagi kena Banjir. Jadi kita memutuskan untuk pulang agak sedikit sore sekitar jam 3.

Nah di bawah ini gue ada beberapa foto dokumentasi kegiatan gue selama malam tahun baru 2019 menuju 2020







Comments

Popular posts from this blog

New Relationship

Hi! gimana hari ini? Semoga semuanya baik sesuai dengan harapan dan asa yang terucap dalam setiap doa. Gua? gua hari ini baik kok. Pekerjaan yang lancar, hobi yang masih bisa dijalankan. Banyak yang bisa disyukuri setidaknya. Yah walaupun beberapa masalah memang tetap hadir, tapi gua rasa sekeras-kerasnya badai mengamuk, ia pasti akan reda dan berlalu juga. Hmmm... Jadi sebelumnya selamat dulu buat diri gua, yang akhirnya memutuskan untuk melabuhkan hati kepada seorang gadis cantik yang usianya lebih muda 1 tahun dari gua. Namanya? Namanya adalah Malini. Ya, that's my girlfriends. Kita cukup lancar menjalaninya akhir-akhir ini, meskipun masih belum bisa mengenal satu sama lain dengan lebih baik lagi, tapi gua selalu berusaha sebaik yang gua bisa agar semua ini bisa berjalan dengan lancar. Resiko sakit pasti ada, karena hubungan tanpa rasa sakit itu rasanya "bohong" sekali. But, at least gua mulai memikirkan tentang masa depan gua, dan memikirkan ingin menghabiskan sisa us

My Last Day on Shopee Indonesia

20 September 2022 becoming my last day working at Shopee as an employee. The Company need to take an efficiency policy for all employee. This resulted in as many 3 percent of employees being affected, including myself, who had worked for 3.7 years. Economic problems that occur globally have caused many companies to lay off all their employees, so that the company are able to survive in this unstable situation. Many things happen on my Jurney with Shopee. I met many people with carious backgrounds and shared many things in the work environtment. However, when the pandemic occured, many thing had changed, including the work environtment that began to be carried out remotely. I am grateful for the experience provided during my time working with Shopee. This layoff is a very valuable life lesson for me. I can't be too comfortable with what i have and have to keep fighting even harder to survive and achieve what I want.

iPad Baru telah tiba

 Hari ini jadi hari yang sangat membahagiakan sekaligus hari yang penuh dengan tantangan. Saya mendapatkan iPad saya dengan menggunakan sisa uang yang saya miliki di dalam tabungan saya sekaligus dengan meminjam sebagaian dana untuk pembelian dari uang milik kekasih saya Malini. Ini menyenangkan karena akhirnya saya memiliki iPad yang sangat saya damba-dambakan, namun di satu sisi saya merasa memiliki tantangan untuk membayar setiap rupiah yang saya dan kekasih saya keluarkan untuk bisa mendapatkan Return Of Investment dari iPad yang saya beli ini. Saya merasa bahwa untuk menjadi produktif diperlukan sebuah tantangan, dan setiap tantangan tidak akan bisa di hadapi jika kita selalu terdistraksi dan tidak bisa fokus dengan apa yang ingin kita capai dan tuju. Pembelian iPad ini digunakan untuk mendukung kegiatan belajar dan juga aktivitas saya agar menjadi lebih produktif setelah saya meninggalkan satu-satunya alat yang saya gunakan untuk bekerja di Jakarta yaitu PC saya. Dengan adanya iP